Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Menjadi Food Blogger


Ada satu momen yang sering menjadi titik balik seseorang memutuskan untuk terjun ke dunia food blogging. Biasanya, momen itu sederhana: duduk di meja makan, di depan sepiring hidangan yang tampak begitu cantik hingga rasanya sayang kalau tidak diabadikan. Kamera ponsel terangkat, jari menekan tombol foto, dan dalam hitungan detik sebuah cerita baru siap dimulai.

Begitu pula dengan banyak food blogger hari ini. Profesi yang dulu dianggap sekadar hobi santai, kini justru menjelma menjadi pekerjaan bergengsi, fleksibel, bahkan sangat menjanjikan. 

Tapi sebenarnya… apa yang dilakukan seseorang ketika pertama kali ingin menjadi food blogger? Bagaimana langkah-langkah awalnya, dan apa saja sih keuntungan yang membuat profesi ini begitu diminati?

Awal Mula: Ketika Kamera dan Rasa Bertemu

Semua dimulai dari rasa penasaran. Orang-orang yang ingin menjadi food blogger biasanya memiliki kombinasi tiga hal: suka makan, suka bercerita, dan ya tentu saja suka memotret makanan orang lain sebelum memotret makanan sendiri.

Pada tahap awal, seorang calon food blogger biasanya akan:

1. Mencari “Suara” dan Gaya Cerita Mereka Sendiri

Tidak semua food blogger harus punya bahasa yang ribet atau foto yang super aesthetic. Yang paling penting adalah nyawa ceritanya.
Beberapa orang memilih gaya lucu dan santai, beberapa lagi memilih gaya elegan, ada pula yang fokus pada detail rasa.

Di titik ini, mereka mencoba banyak format:

  • Review ringan di Instagram

  • Foto-foto di TikTok

  • Cerita panjang di blog pribadi

  • Mini-vlog makan di kafe baru

Semua dicoba untuk menemukan “ini loh aku”.

2. Belajar Foto Makanan dengan Modal Seadanya

Tidak perlu kamera mahal. Ponsel pun cukup.
Tantangannya adalah mencari angle terbaik, pencahayaan alami, dan komposisi yang membuat makanan terlihat menggoda.
Momen awkward pun pasti muncul, seperti ketika memotret makanan terlalu lama sampai teman makan geleng-geleng.

3. Mulai Konsisten Review Tempat Makan

Calon food blogger akan mulai:

  • Berkunjung ke kafe-kafe baru

  • Menulis ulasan jujur

  • Mencatat apa yang unik dari setiap restoran

  • Memahami perbedaan rasa dan teknik masakan

Pada fase ini, mereka mulai sadar bahwa menjadi food blogger bukan cuma soal foto makanan yang cantik—tapi punya tanggung jawab memberi informasi yang akurat dan jujur.

4. Belajar Editing dan Penulisan Storytelling

Agar kontennya nyaman dibaca atau ditonton, mereka belajar:

  • Editing foto dasar

  • Editing video sederhana

  • Teknik storytelling

  • Cara membuat konten yang informatif tapi tetap ringan

Ini adalah pondasi yang membuat seorang food blogger bisa berkembang.

Ternyata Berat Tapi Seru: Tantangan di Awal Perjalanan

Menjadi food blogger tidak selalu mulus seperti krim di cheesecake.
Beberapa tantangan yang sering ditemui:

  • Menghabiskan budget di awal untuk mencoba banyak tempat makan

  • Belajar menjaga objektivitas meski makanan kurang enak

  • Konsisten posting

  • Menghadapi komentar pro-kontra dari audience

  • Membuat konten saat mood sedang turun

Namun, setiap tantangan menghasilkan cerita baru. Dan dari cerita itu, perlahan terbentuk karakter seorang food blogger.

Manisnya Menjadi Food Blogger: Keuntungan yang Tidak Banyak Orang Tahu

Seiring waktu, setelah punya audience, kolaborasi, dan kepercayaan, menjadi food blogger ternyata membawa banyak keuntungan.
Tidak hanya materi, tapi juga pengalaman yang tidak bisa dibeli.

1. Mendapat Penghasilan dari Banyak Sumber

Food blogger bisa mendapatkan income dari:

  • Endorse restoran

  • Review berbayar

  • Kerja sama brand makanan atau minuman

  • Sponsored post

  • TikTok Creator Program

  • YouTube ads

  • Affiliate kuliner

  • Penulisan artikel makanan

Profesi yang awalnya cuma hobi bisa berubah menjadi sumber penghasilan yang stabil.

2. Makan Enak Tanpa Harus Bayar

Ketika sudah dikenal, banyak restoran yang menawarkan food tastinggrand opening invite, sampai free menu agar food blogger membantu promosi.
Siapa sih yang tidak tergoda?

3. Mendapat Kesempatan Jalan-jalan Kuliner

Beberapa food blogger sering diundang:

  • Road trip kuliner

  • Food festival

  • Peluncuran restoran baru

  • Event makanan nasional

Kegiatan ini membuat profesi food blogger terasa seperti petualangan tanpa henti.

4. Punya Pengaruh dan Komunitas Sendiri

Food blogger bisa membangun komunitas yang loyal dan percaya pada rekomendasinya.
Rasanya hangat ketika ada komentar seperti:
"Kak, aku coba tempat makan yang kakak rekomendasikan, enak banget ternyata!"

5. Mengasah Kreativitas Tiap Hari

Dari foto, video, caption, hingga gaya review—food blogger selalu belajar hal baru.
Pekerjaan ini jauh dari kata monoton.

Penutup: Food Blogging, Profesi yang Berawal dari Sepiring Cerita

Pada akhirnya, menjadi food blogger bukan sekadar makan dan foto.
Ini adalah perjalanan menemukan gaya bercerita, membangun kepercayaan, dan memberi rekomendasi terbaik untuk orang lain.

Dari hobi sederhana, profesi ini tumbuh menjadi karier yang menjanjikan.
Karier yang bisa membawa seseorang bertemu banyak orang baru, mencicipi makanan yang belum pernah dicoba, bahkan menghasilkan pendapatan dari kreativitas.

Dan semuanya dimulai… dari satu foto makanan yang kita ambil tanpa sengaja.

Apakah kamu siap memulai cerita kuliner di atas piringmu sendiri?

Posting Komentar untuk "Cara Menjadi Food Blogger"